"Sangat kecewa. Yang menjemput jadi terbuang waktunya, padahal kalau mau ke bandara Jakarta tidak mudah. Harusnya tiba siang, sore hari malah baru terbang," kata Abdullah, salah seorang calon penumpang Garuda. Warga Malang yang hendak berlibur ke Jakarta bersama istri dan anaknya ini juga mempertanyakan kesigapan Garuda dalam menangani masalah ini. "Saya tidak dapat pemberitahuan sebelumnya dari Garuda. Dan yang dipertanyakan, mengapa Sriwijaya dan Batavia bisa terbang, tapi Garuda tidak? Ini kan artinya tidak ada petugas (teknis) yang datang ke sini," ungkapnya dengan kesal. Menurut Endah, pemberitahuan ke penumpang memang tidak dilakukan karena pembatalan baru diberitahukan pihak bandara pagi tadi. Adapun terkait penerbangan Sriwijaya dan Batavia, pendaratan dilakukan secara manual. "Tadi pagi saya dapat info Sriwijaya mendarat manual. Tiga kali dicoba baru berhasil mendarat," ungkapnya. Hingga berita ini dibuat, para calon penumpang masih berada di bandara sambil menunggu pemberangkatan ke Surabaya dengan bus yang semula dijanjikan berangkat jam 11.00 WIB. Kotabumi. Lampung Utara. Karena bus belum juga diberangkatkan, para penumpang kembali meluapkan kemarahannya kepada para petugas. Proyek perluasan terminal Bandara Internasional Sepinggan oleh PT Angkasa Pura I yang menelan investasi Rp1,57 triliun ditargetkan rampung pada 2013. Peletakan batu pertama proyek ini dijadwalkan dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 21 Juni di Balikpapan, Kalimantan Timur. "Proyek tahap I ini akan dilakukan pada terminal penumpang dan area parkir. Ditargetkan selesai pada akhir 2013. Pengembangan ke arah timur, mulai dari gedung VIP sampai area operasi," kata Pelaksana Tugas Sementara (Pts) General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan Tulus Pudjiono. Tulus menegaskan investasi untuk proyek perluasan bandara Sepinggan ini berasal dari Angkasa Pura I. Adapun kebutuhan dana untuk perpanjangan landasan dari 2.500 meter menjadi 3.250 meter dan pembebasan lahan akan dikucurkan oleh pemerintah. Untuk mendukung pengembangan, dibutuhkan penambahan lahan sekitar 72,14 hektare melalui pembebasan dan reklamasi pantai. Saat ini lahan eksisting Bandara Sepinggan mencapai 292,88 hektare. Sesuai rencana, terminal bandara Sepinggan akan diperluas dari 12.000 meter persegi menjadi 110.000 meter persegi, sehingga daya tampung diharapkan terdongkrak naik. Dalam master plan yang disiapkan, terminal yang baru ini memiliki kapasitas penumpang 10 juta orang per tahun, berwawasan lingkungan, dan menampilkan konteks arsitektur lokal. Untuk konsep arsitektur, terminal baru bandara Sepinggan dibangun dengan filosofi airport city, eco building, dan memiliki rasio proprosional antara area komersial dan operasional. Terminal anyar ini akan dilengkapi dengan 11 unit garbarata, warehouse yang melayani pesawat cargo secara terjadwal. Maskapai penerbangan, Kalstar Aviation, melakukan terbang perdana di rute Jakarta-Sampit pulang pergi mulai 16 Juni 2011 dengan mengoperasikan pesawat Boeing 737-500. Pesawat berkapasitas 126 orang penumpang ini ke depan juga diarahkan untuk melayani rute Pangkalan Bun-Semarang, Pangkalan Bun-Surabaya, dan Sampit-Surabaya. Rute baru ini melanjutkan ekspansi maskapai yang menguasai 70% pangsa pasar penerbangan di Kalimantan ini ke Pulau Jawa setelah sebelumnya membuka jalur Jakarta-Pontianak pulang pergi pada bulan lalu. Asisten Direktur Utama Kalstar Aviation Yonnedi optimistis ekspansi maskapai ke PUlau Jawa dapat menguasai sedikitnya 20% pangsa pasar penumpang ke Kalimantan.
7 tahun yang lalu